Kamis, 10 April 2014

ASUS Notebook Favoritku

Tanpa sengaja saat blogwalking, ada blog yang membahas artikel tentang pengalaman menggunakan ASUS  yang kebetulan juga seperti notebook yang aku gunakan saat ini. Ternyata artikel itu untuk sebuah kontes dan aku pun tertarik mengikutinya apalagi hadiah yang akan diberikan berupa produk ASUS yang bikin ngiler dan sebuah angan-angan keinginan yang belum tercapai.

Namun dalam tulisan ini tidak mengulas tentang review produk ASUS lengkap dengan spesifikasi serta harga, namun lebih mengarah ke pengalaman menggunakan ASUS Notebook, mengapa memilih merk ASUS ketimbang merk lain, kelebihan-kelebihan notebook yang aku rasakan selama menggunakan serta berapa lama aku menggunakannya. Selai itu aku nggak pakai referensi dalam menulis artikel, mengalir apa adanya sesuai pengalaman dan pengetahuanku. Mohon maaf jika kurang lengkap karena lupa atau lainnya.


Cerita Pengalaman bersama ASUS Notebook

Selama bisa mengoperasikan komputer sejak tahun 90-an, untuk pertama kalinya membeli komputer portable (Notebook/laptop) di tahun 2009. Selama ini aku memiliki PC Desktop dan hampir 100% digunakan untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan komputasi seperti olah kata sampai editing video. Nah, saat di rumah sudah terpasang jaringan internet dari telkom, maka aku putuskan untuk bergelut lebih dalam di dunia blogging. Berhubung blog harus update serta datangnya informasi yang semakin cepat, maka mau tidak mau harus mengikuti agar tidak ketinggalan informasi. Sangat nggak masuk akal jika ke luar rumah atau luar kota membawa PC, makanya aku beli notebook. Sebelumnya warung internet adalah tempat nongkrong browsing berjam-jam.

Awalnya bingung juga memilih banyaknya pilihan notebook yang tersedia. Berhubung (saat itu) tujuan beli laptop adalah kepraktisan komputasi di luar rumah atau bepergian, maka pilihan jatuh ke notebook mini (netbook) meski dengan keterbatasan spesifikasi. Pilihan jatuh ke ASUS EeePC 1000HA yang aku beli dengan harga 3.750.000 di Carrefour Surabaya (katanya sih promosi) sekitar Agustus 2009. Mengapa? Dibandingkan merk lain, yang aku suka pada waktu itu adalah ukuran keyboard lumayan besar yang memudahkan pengetikan dan kenyamanan saat digunakan, dan modelnya pun nggak ndeso.


ASUS EeePC 1000HA
ASUS EeePC 1000HA
Dengan berat sekitar 1.45 kg memang enak dibawa bepergian dan praktis dimasukkan ke dalam tas atau ransel. Sampai di rumah mencoba dan merasakan kinerja netbook ini cukup bagus juga untuk browsing dan juga buat artikel untuk mengupdate blog. Kalau hanya menjalankan Office atau nonton film tidak ada hambatan sama sekali alias lancar. Yang paling aku suka adalah daya tahan baterai. Konon katanya, rata-rata notebook atau netbook itu baterai cepat habis dan harus siap charge di sampingnya. Namun dengan ASUS Notebook Terbaik dan Favoritku EeePC 1000HA ini, setelah disetting konfigurasi sistemnya, sampai mata lelah saat browsing, baterai belum minta suplai. Ini berkat kecanggihan Super Hybrid Engine ASUS yang eksklusif. Hanya belum pernah mencoba bagaimana kinerja dan daya tahan baterai ketika memainkan game (soalnya saya nggak suka game).

Setiap bepergian ke luar kota, si mungil ini selalu ikut serta. Banyak suka dukanya dengan ASUS EeePC 1000HA ini. Pernah ikut merasakan bantingan yang keras saat aku jatuh dari motor. Pernah berpisah jauh karena tertinggal di bis malam saat ke Jakarta (untung bisa dikembalikan – terima kasih Lorena atas pelayanannya). Tapi kesedihan pun akhirnya terjadi, bukan karena rusak ataupun hilang, demi kebutuhan sekolah anakku, akhirnya ASUS Notebook Terbaik dan Favoritku berpisah dariku setelah lebih kurang tiga tahun bersama tepatnya awal Juni 2012. Sebenarnya ada pengganti, tapi itu milik sekolah untuk kepentingan tugas operator sekolah yang aku kerjakan, bukan pribadi. Namun harga second-nya dibeli lumayan, karena masih mulus dan tidak ada gangguan sama seperti sewaktu beli pertama kali. Karena beli pertama kali dan hasil menabung jerih payah kerja maka mendapat perlakuan istimewa. Dipinjam pun aku nggak perbolehkan.
Jika aku tahu pengalaman menggunakan ASUS Metbook EeePC 1000HA bisa diikutkan kontes, mungkin aku akan buat foto penampilan atau saat menggunakannya. Semua musnah, baik itu kuitansi, dus dan apalagi isinya ikut ke pemilik baru.

Kembali Ke ASUS Notebook Terbaik dan Favoritku

Ketika ada rejeki lagi, di Bulan April 2013, aku kembali membeli notebook lagi. Entah termakan imej atau rayuan sales girl, kali ini pilihan jatuh ke Toshiba dengan harga 4jutaan. Namun, entah keberuntungan tidak berpihak kepadaku atau entah faktor lain, dua bulan berikutnya, notebook terpaksa berurusan dengan servis center-nya karena super lemot. Bukan maksud mendiskreditkan merek, namun itulah kenyataan. Jika berkenan: Baca kisah laptop lemot ini.

Semenjak peristiwa tersebut, rasa was-was akan kerusakan selalu membayangi, apalagi data sudah mulai banyak dan tugas sebagai operator sekolah juga semakin menumpuk. Untunglah PC masih ada meski kinerjanya sudah menurun dimakan waktu dan adanya laptop sekolah. Dari pada sport jantung, akhirnya, aku relakan Toshiba kuserahkan kepada anakku. Sebagai gantinya aku kembali ke showroom komputer di kotaku dengan bekal uang hutangan (nekad). Tidak lain untuk kembali mencari ASUS Notebook Terbaik dan Favoritku.

Empat tahun berlalu, ASUS ternyata semakin hebat dengan inovasi dan teknologi yang semakin canggih. Banyak pilihan model notebook yang membuat aku menelan ludah dan berkata dalam hati “Kapan aku bisa memilik Laptop Asus seperti Seri N atau seri ROG.” Ah, aku buang angan-angan dulu, siapa tahu ada rejeki nanti. Hadapi yang ada dengan uang sekitar 4 juta ini dulu. Akhirnya, mata saya tertuju dengan penampilan elegan dengan warna hitam diselingi dengan motif kotak-kotak. Bingo… harga pas dengan uang di saku, bahkan nggak sampai 4 juta yaitu Notebook ASUS X45U. Selain harga pas untuk ukuran kantong, keyboard dan mousepad cukup luas dan nyaman ketika aku coba. Dan yang terpenting adalah, aku sudah merasakan kehandalan ASUS lewat pengalaman dari seri EeePC terdahulu.

ASUS Notebook Terbaik dan Favoritku
foto koleksi pribadi ASUS X45U favoritku

Meski ASUS X45U memiliki feature standar bahkan slot USB yang hanya menyertakan dua slot saja, namun itu tidak menjadi masalah yang penting bagiku. Notebook terbaik ini akan lebih banyak untuk browsing dan pengetikan sebagai tugas operator sekolah maupun aktivitas ngeblog dari pada main game atau edit gambar dan video.

Tanpa terasa hampir setahun menggunakan Notebook ASUS X45U ini, tidak ada kendala apapun yang terjadi. Bahkan meski penggunaan agak ekstrim saat update NUPTK guru maupun pengerjaan DAPODIK dan BOS sekolah, kinerja tidak mengalami penurunan. Iseng-iseng, ternyata X45U mampu memainkan game PES 2013 dengan pilihan medium-low dengan baik. Ini mungkin berkat kinerja prosesor AMD Zacate E2-1800 dan ATI HD6290. Saat senggang menonton film HD pun terasa nyaman di mata. Meski, katanya bisa diupgrade prosesornya sampai AMD A6 A8 maupun A10, tapi sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan komputasi aku. Meski jarang diajak keluar kota karena tablet sedikit bisa mewakili, namun saat pertemuan operator, ke sekolah ASUS X45U setia menemani dan semoga nggak merasakan bantingan seperti netbook terdahulu.

Mudah-mudahan jika ada rejeki bisa beralih ke seri Notebook Terbaik ASUS lain yang lebih canggih. Aku telah merekomendasikan ke rekan guru yang lain, alangkah sebaiknya tunjangan sertifikasi disisihkan untuk membeli ASUS Notebook Terbaik dan Favoritku karena pengalaman beberapa tahun menggunakan tanpa masalah. Dua rekan telah mengikuti jejakku dan aku dapat komisi 500rb, lumayan, dan konsekuensinya adalah mengajari komputer dasar (kebetulan baru punya komputer)... nggak apa-apa, malah senang ada yang mau maju.

X45U ASUS Notebook Terbaik dan Favoritku
X45U ASUS Notebook Terbaik dan Favoritku

 Kanal informasi - ASUS Notebook Terbaik dan Favoritku

1 komentar:

  1. Wah keren dari laptop asus yang biasa karena kegigihannya bisa dapet asus dalam versi yang menjanjikan kinerjanya.

    Sekarang dua laptop tersebut masih adakah mas?

    Yang paling saya suka dari Asus itu keawetan mesinnya.

    BalasHapus

Blogger nggak suka spammer...