Jumat, 12 Maret 2021

Elang Hitam, Drone Pertama Militer Indonesia

Beberapa waktu yang lalu PT Dirgantara Indonesia memberikan kabar gembira dengan hadirnya drone pertama militer Indonesia yang diberi nama Elang Hitam. Elang Hitam ini sendiri merupakan drone atau biasa disebut pesawat udara nirawak yang memiliki tipe medium altitude along endurance. Kemampuan terbang dari drone pertama militer Indonesia ini diklaim selama 24 jam tanpa henti.


Elang Hitam, Drone Pertama Militer Indonesia

 

Pesawat ini dikembangkan oleh Konsorsium Pesawat Terbang Tanpa Awak yang beranggotakan BPPT, Kementerian Pertahanan dan TNI Angkatan Udara sebagai pengguna, Institut Teknologi Bandung sebagai mitra perguruan tinggi, PTDI sebagai mitra industri pembuatan pesawat, PT LEN Persero yang mengembangkan sistem kendali dan muatan, serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.

Menurut kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza di hanggar PTDI, pesawat Tanpa Awak MALE yang bernama Elang Hitam ini adalah hasil rancang bangun, rekayasa dan produksi anak bangsa. Adapun nama Elang Hitam pada drone tersebut diberikan oleh Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yaitu bapak Bambang PS Brodjonegoro.

Elang Hitam mempunyai spesifikasi daya jelajah dan komunikasi mencapai 250 km. Durasi terbang yang dimiliki Elang Hitam juga bisa bertahan hinga 30 jam secara terus menerus. Tak hanya itu, dimensi panjang pesawat dari drone ini ialah 8,3 m dan bentang sayap sepanjang 16 m. 

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro menyatakan inisiasi pelaksanaan riset dalam program konsorsium PUNA MALE diawali oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dan PT Dirgantara Indonesia pada tahun 2015 dan 2016.

Program konsorsium pesawat udara nirawak PUNA MALE juga merupakan proyek strategis nasional sebagaimana yang disinergikan oleh perusahaan BUMN klaster industri pertahanan untuk meningkatkan kemandirian industri pertahanan dan keamanan. 

Selain itu, PUNA MALE ini juga dapat dioptimalkan fungsinya untuk kebutuhan surveillance dan target acquisition yang dapat dipersenjatai dengan kemampuan short take off landing, maksimum endurance yaitu sampai 30 jam targetnya. Elfian juga menambahkan jika PUNA MALE ini mampu mengakomodasi misi kombatan sekitar 300 kg untuk kapasitas muatannya.


Elang hitam, drone pertama militer Indonesia

0 komentar

Posting Komentar

Blogger nggak suka spammer...